13 Desember 2011

Bodoh Jika Pemimpin Mendengarkan, Benarkah?

Mendengar merupakan aktivitas yang sangat mulia saat ini. Betapa tidak, saat ini orang cenderung berbicara jika dibandingkan dengan mendengar. Berbicara menjadi semacam aktualisasi dari kepercayaan bahwa setiap orang adalah pemimpin. Dan tahukah anda apa yang dilakukan seorang pemimpin saat ini? Ya, benar, anda benar. Pemimpin selalu berbicara dalam tugas kepemimpinannya. Anda bisa menghitung dengan jari tangan anda jumlah pemimimpin yang kegiatannya tidak hanya berbicara.

Mengapa pemimimpin cenderung enggan atau bahkan tidak mau untuk mendengarkan? Saat ini terbangun image bahwa orang yang mendengarkan adalah orang yang bodoh. Dan tahukah anda apa orang yang bodoh tersebut? Orang yang bodoh adalah orang yang tidak mengetahui banyak hal, sehingga orang tersebut perlu menambah pengetahuan tentang banyak hal. Cara yang dilakukan adalah dengan mendengarkan. Dan tahukah anda dimana posisi orang bodoh dalam strata sosial masyarakat modern saat ini? Ya, benar. Orang bodoh terletak pada strata yang sangat bawah. Dan itu sangat merendahkan harga diri. Dan tahukah anda jika seorang pemimpin tidak boleh rendah harga dirinya meskipun dia adalah orang yang bodoh? Penulis harap anda mengetahuinya bukan sebagai orang yang bodoh.

Jadi pemimpin adalah orang yang sangat anti kebodohan meskipun sebenarnya sang pemimpin adalah orang yang bodoh. Untuk melakukan itu semua, pemimpin menempuh cara dengan tidak mendengarkan banyak hal. Penulis semakin yakin dengan ungkapan bahwa "ketidakmampuan mendengarkan adalah cara untuk melestarikan kebodohan dan melejitkan posisi anda".

"Teruntuk pemimpin bodoh yang beruntung memiliki banyak uang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar