06 Juni 2011

Kejahatan Mendapat Kebaikan, Adilkah?

Hidup ini memang penuh dengan misteri. Bahkan ada orang bilang bahwa kalau tidak ada misteri maka bukan hidup namanya. Kadang kita berpikir bahwa si A adalah orang yang baik tapi ternyata kebalikannya. Kadang pula bahwa mobil Z adalah mobil yang tidak cocok untuk kita, nyatanya? Mobil Z adalah mobil yang sangat cocok untuk kita. Adakalanya orang yang berbuat curang malah mendapatkan kebaikan atau nilai baik. Sebaliknya, orang yang jujur dan bekerja keras mendapatkan hal kebalikannya. Namun, itulah hidup.

Tuhan tidak pernah memilih kepada siapa rizki atau kenikmatan yang diaberikan. Bahkan kepada seorang malingpun, Tuhan masih memberinya hidup. Bahkan sampai meninggalnya, maling tersebut tidak pernah tertangkap oleh penegak hukum. Lalu apakah ini adil menurut ukuran kita, manusia? Tentu jawabannya tidak. Jika ia, sungguh anda ada dideretan para orang yang diberi pencerahaan.

Memang, sering kali atau bahkan selalu, manusia mengukur keadilan pada konteks kekinian. Menurut penulis, itu manusiawi. Namun, jika kita masih ingat bahwa kita hidup tidak hanya di konteks kekinian. Ada waktu didepan yang membentang. Bahkan seklaipun ketika kita sudah meninggal. Kita akan melihat akibat dari yang telah kita lakukan. Tuhan tidak pernah meningkari apa yang pernah Dia janjikan. Maha Suci Dia dari semua itu. Cepat atau lambat, pada beberapa waktu kedepan, pasti kita akan mendapatkan jawaban atas perbuatan kita. Sekalipun anda berhati bebal, yakinlah anda akan selalu menanggung rasa malu atas kebrukan yang pernah anda lakukan. Apalagi jika anda memilih jalan hidup untuk menjadi penyeru moral, maka yakinlah sepanjang hidup anda akans elalu dihantui perasaan bersalah tersebut.

Jadi, relevankah jika kita masih mempertanyakan keadilan Tuhan? Jawabannya penulis serahkan kepada masing-masing pembaca. Inilah hidup. Dan inilah kepastian hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar