30 Juni 2011

Kekuatan Luar Biasa Media Masa

Malam ini keinginan penulis untuk menulis di blog ini sangat tinggi. Betapa tidak, saat ini atmosfir yang melingkupi bangsa ini adalah media masa. Ya, media masa. Media masa adalah kekuatan terbesar yang sanggup menentukan mata angin bergeraknya bangsa ini. Media masa telah berhasil mempengaruhi opini masing-masing individu untuk diseragamkan menjadi sebuah opini publik. Setiap waktu, media masa menyajikan informasi yang berusaha menampilkan sebuah peristiwa berdasarkan sudut pandang pewarta. Ya, berdasarkan sudut pandang pewarta.

Jika pewarta menampilkan sebuah peristiwa sesuai dengan maksud dan nilai dari peristiwa tersebut, tentu kita sebagai konsumen berita media masa dari pewarta tersebut akan mendapatkan bentuk pengetahuan. Jika ternyata sebaliknya? tentu yang penulis dan anda akan mendapatkan berita mengenai sebuah peristiwa yang tidak terkonfirmasi kebenarannya alias gosip.

Jika dilihat betapa vitalnya peran pewarta tersebut. Sebuah fakta kebenaran suatu peristiwa jika diberitakan dari sudut pandang pewarta yang berbeda maka akan lain beritanya. Maka, penulis melihat bahwa subyektivitas dari pewarta harus ditekan dan ditonjolkan sisi obyektivitasnya.

Namun, apa lacur. Saat ini penulis mengamati bahwa banyak pewarta yang cenderung berbekal opini pribadi dalam menggal informasi. Apalagi jika opini pribadi tersebut merupakan news maker yang sangat dinantikan kebanyakan komunitas penikmat berita. News maker yang dinantikan tersebut pada umumnya, kalau tidak mau dibilang seluruhnya, adalah berkaitan dengan "melewan hegemoni penguasa hajat hidup". Ini sesuai dengan kondisi kejiwaan manusia, sekali lagi pada umumnya, yaitu "mendukung manusia tertindas dan bangga jika yang tertindas pada akhirnya menjadi pemenang" meskipun jika kita tanya sendiri, tentu kita tidak mau menderita.

Dari fenomena ini muncul tafsir sepihak dari pewarta, seperti misalnya jika si pembuat berita menggeleng tidak mau di wawancara dengan pertanyaan "apakah anda menyuap?", si pewarta menafsirkan bahwa pembuat berita dinyatakan tidak melakukan penyuapan. Padahal si pembuat berita menggeleng bermaksud tidak mau menjawab pertanyaan bukan menggeleng bukan menyuap. Mengerikan bukan?

Yang mengerikan lagi jika masalah tersebut menyangkut maslahat yang lebih luas. Opini telah terbentuk, fakta A dapat diputarbalikan menjadi fakta B. Celakanya, emosi masuk dalam permasalahan ini. Akibatnya kerusuhan akan terjadi. Hidup menjadi susah bukan?

Hebat sekali media massa ini. Maka, jika anda hanya berdiam diri tidak mampu memanfaatkan media massa, rugilah anda. Untuk itu, penulis mengajak semua anda untuk memiliki media anda sendiri. Entah itu berupa catatan harian, blog, majalah atau apapun. Otentikan peristiwa anda sendiri dengan jujur dan apa adanya pada media masa anda agar anda tidak menjadi bulan-bulanan media masa. Atau setidaknya anda mempunyai fakta yang benar jika digunakan kelak dikemudian hari.

Penulis jadi ingat, memang tulisan atau sebuah berita sangat tajam, berpegaruh dan mestinya anda menguasainya. Begutilah kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar