04 November 2009

Tontonan Kemarin

Kemarin (3/11), masyarakat Indonesia telah menyaksikan sebuah tontonan yang menegangkan, menyayat hati sekaligus menggelikan yang merupakan klimaks dari tontonan tersebut. Tontonan tersebut berupa rekaman percakapan antara Anggodo Widjojo dengan beberapa "temannya". Rekaman yang mengingatkan penulis pada lawakan Peang-Penjol di daerah Banyumas atau Kartolo di daerah Surabaya yang bisa menyulap pendengarnya menjadi tertawa terpingkal-pingkal setelah mendengar "ocehannya" yang memang dibumbui dengan ketegangan dan adegan menyayat hati.

Betapa hebatnya tontonan kemarin. Seorang yang tidak pernah di ketahui oleh publik sebelumnya telah "mengatur" korps penegak hukum di negeri ini. Setidaknya demikian opini yang ditangkap oleh masyarakat setelah mendengar tontonan kemarin. Entah benar atau tidak, hanyalah Tuhan yang mengetahuinya.

Namun, masyarakat bisa memastikan bahwa kemarin adalah hari yang indah bagi dirinya. Waktunya telah sedikit dihabiskan untuk menghibur diri ditengah perjalanan hidupnya yang memang dipenuhi berbagai "opini" yang lain yang menyusahkannya.

Masyarakat dapat dengan gamblangnya mendengar penyebutan jumlah uang yang sangat fantastis yang pastinya tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Jumlah yang disebutkannyapun dengan intonasi seperti yang masyarakat lakukan ketika menawar sebungkus kacang goreng atau es doger dipinggir jalan. Mereka dikejutkan ternyata ada penduduk negeri ini yang benar-benar menimpan uang sebesar itu. Sungguh hiburan yang menyentak sekaligus menggelikan.

Betapa indahnya hari kemarin. Semoga hari kemarin selalu diingat oleh seluruh warga masyarakat ditengah penyakit lupa yang sering mendera kita. Hal yang terpenting diingat adalah bahwa pernah diperdengarkannya tontonan yang menyamai lawakan Peang-Penjol dan Kartolo yang mampu membuat masyarakat tertawa terpingkal-pingkal masyarakat pada akhir pertunjukkan hingga tanpa sadar auratnya terbuka sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar